Panduan Cara Setting Plugin LiteSpeed Cache

Plugin caching WordPress sangat banyak pilihan baik yang berbayar maupun yang gratis. Plugin caching premium yang banyak dikenal orang adalah WP Rocket, Swift Performance dan banyak plugin caching premium ini menyediakan versi free.

Sedangkan untuk plugin caching gratis beberapa di anataranya adalah W3 Total Cache, WP Fastest Cache, Autoptimize, WP Super Cache dan plugin LiteSpeed Cache.

Dalam tutorial ini akan membahas bagaimana setting plugin LiteSpeed Cache untuk dapat meningkatkan kecepatan loading WordPress milik Anda. Paduan setting plugin LiteSpeed Cache ini khusus untuk pengguna webserver LiteSpeed.

Fitur Plugin LiteSpeed Cache

Plugin LiteSpeed Cache ini memiliki banyak fitur yang bisa mudahkan Anda untuk mengoptimasi kecepatan loading website WordPress. Berikut ini fitur baru yang ada di plugin LiteSpeed Cache (LSCache).

  1. Dashboard
  2. General
  3. Cache
  4. CDN
  5. Image Optimization
  6. Page Optimization
  7. Database
  8. Crawler
  9. Toolbox

Dalam 9 menu inilah fitur-fitur yang berfungsi untuk mengikatkan kecepatan loading website tesedia.

LiteSpeed Cache Dasboard

Pada menu ini terdapat keseluruhan informasi terkait optimasi pada website Anda. Pada bagian Quic Cloud service usage Statistics, ini memberikan informasi seperti gambar yang berhasil dioptimasi beserta kuotanya, memberitahun CDN Bandwidht yang telah digunakan, Critical CSS memberikan CSS yang berhasil dioptimasi.

Tidak hanya dimenu dashboard ini terdapat Page Load Time dan PageSpeed Score dari website Anda. Selain itu juga terdapat cache status Critical CSS .

Semua informasi tersebut adalah gambaran dari optimasi website Anda keseluruhan.

LiteSpeed Cache General Settings

Pada halaman ini terdapat pengaturan dasar, dimana pada menu ini berfungsi untuk mengkatifkan fungsi dari layanan Quic Cloud agar terhubung dengan plugin LiteSpeed Cache.

Caranya dengan meminta atau request Domain hanya klik satu tombol saya dan tunggu beberapa menit akan segera disetujui.

LiteSpeed Cache Settings

LiteSpeed Cache Settings, halaman ini berfungsi untuk mengatur semua caching pada website Anda. Dimana caching ini berfungsi meningkatkan kecepatan loading website.

Sederhananya plugin ini akan membuat salinan assets website Anda dan menyimpannya kedalam memori penyimpanan dan mengatur masa aktif cache pada browser.

Menu cache memiliki fitur 8 fitur yang untuk mengontrol cache website. Diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Cache Control Settings

Fitur ini berfungsi mengaktifkan dan mengontrol apa saja yang akan memberlakukan fungsi cache.

  • TTL Settings

Fitur TTL berfungsi mengatur durasi, masa aktif caching website.

  • Purge Settings

Ini berfungsi membersihkan cache ketika ada pembaharuan halaman dan mengatur kapan cache akan dibersikan.

  • Exludes Settings

Fitur ini dapat difungsikan untuk mengeculikan apapun dari tindakan caching. Adan bisa mengeculikan halaman tertentu dari dampak caching.

  • ESI Settings

ESI memungkinkan Anda untuk menunjuk bagian-bagian dari halaman dinamis Anda sebagai fragmen terpisah yang kemudian disusun bersama untuk membuat keseluruhan halaman. 

Dengan kata lain, ESI memungkinkan Anda “membuat lubang” di halaman, dan kemudian mengisi lubang itu dengan konten yang mungkin di-cache secara pribadi, di-cache secara publik dengan TTL-nya sendiri, atau tidak di-cache sama sekali.

  • Object Cache Settings

Object cache menyimpan hasil kueri database yang sering digunakan. hal ini bertujuan agar tidak terjadinya permintaan berulang ke database yang mengakibatkan permintaan menjadi lama.

  • Broser Cache Settings

Fitur ini hanya mengatur cache pada browser dan masa aktif cache saja. Jadi ketika Anda pernah mengunjungi website pada di browser, maka akan dipastikan terlebih dahulu apakah ada atau tidak assets yang berlu di update.

Sehingga hal ini mengurangi durasi download dan respontime server website Anda.

  • Advanced Settings

Pengaturan ini berguna bagi mereka yang memiliki beberapa aplikasi web untuk domain yang sama. Jika setiap aplikasi web menggunakan cookie yang sama, server dapat membingungkan apakah pengguna masuk atau tidak. Cookie yang ditetapkan di sini akan digunakan untuk instalasi WordPress ini.

LiteSpeed Cache CDN

Fitur ini memungkinkan Anda untuk menggunakan CDN dan memilih mana saja yang akan menggunakan jalur CDN.

Contoh kasus, ketika Anda ingin gambar Anda menggunakan CDN Photon bisa mengkatifkannya di halaman dan melakukan pengecualian pada JS, CSS.

LiteSpeed Cache Image Optimization

Halaman ini dikhususkan untuk mengoptimasi gambar yang ada dalam server Anda dengan format JPG dan PNG. Mengubahnya dalam format webp dari setiap gambar.

Fitur ini akan berfungsi ketika permintaan domain key telah disetujui dan aktif. Tujuannya adalah untuk menginisialisasi pengoptimalan gambar dengan berkomunikasi ke server.

LiteSpeed Cache Page Optimization

Menu ini terdapat 7 fitur yang berfungsi untuk mengoptimasi file JS dan CSS yang teradapat pada website Anda. Karena tema dan plugin terdapat file JS dan CSS,maka perlu yang namanya optimasi dan mengatur masa aktifnya dengan caching.

File JS dan CSS ini dapat mempengaruhi kecepatan loading pada website Anda.

LiteSpeed Cache DataBase Optimization

Meni ini berfungsi untuk mengoptimasi database Anda. Menghapus apapun yang dapat membenani ukuran database.

Dengan Adanye menu ini Anda bisa menentukan berapa jumlah revisi post yang akan disimpan dan mengatur durasi revisi post akan disimpan atau diingat.

LiteSpeed Cache Crawler

Untuk sementara saya tidak bisa menjelaskan ini fungsinya untuk apa, berdasarkan informasi yang saya dapatkan sangat disarankan untuk tidak mengaktifkan fungsi ini karena dapat memakan banyak sumberdaya.

LiteSpeed Cache Toolbox

Halaman ini berfungsi untuk menghapus atau membersihkan secara manual cache yang telah dibuat otomatis oleh plugin. Mengedit file .htaccess, mengaktifkan Heartbeat dan tools lainnya yang bisa digunakan untuk keperluan analisa.

Cara Konfigurasi atau Setting Plugin LiteSpeed Cache

Berikut ini adalah konfigurasi plugin LiteSpeed Cache yang digunakan pada blog heyapakabar.com. Jika terjadi sesuatu akan menjadi tanggung jawab pengguna tutorial ini. Sebelum melakukan tutorial ini ada baiknya Anda melakukan backup pada blog atau website WordPress.

General Settings

  • Automatically Upgrade : On
  • Domain key : klik tombol request
  • Notifications : On boleh Off juga boleh

Cache Settings

  • Cache Control
    • Enable Cache : On
    • Cache Logged-in Users : On
    • Cache Commenters : On
    • Cache REST API : On
    • Cache Login Page : On
    • Cache favicon.ico : On
    • Cache PHP Resources : On
    • Cache Mobile : Off (boleh On kalau pake AMP)
  • TTL : Biarkan semua default
  • Purge Settings
    • Purge All On Upgrade : On
    • urge Stale : On
  • Excludes : digunakan kalau emang perlu
  • ESI : Biarkan default
  • Object Cache : Off
  • Browser Cache : On
  • Advanced : Biarkan default

CDN Settings

  • Quic.Cloud CDN : Off (aktifkan kalau mau pake CDN gambar quic cloud)
  • Use CDN Mapping : Off (gunakan kalau mau pake CDN)

Image Optimization

  • Image Optimization Settings
    • Auto Request Cron : On
    • Auto Pull Cron : On
    • Optimize Original Images : On
    • Remove Original Backups : Off
    • OPtimize Losslessy : On
    • Preserve Exif/XMP data : Off
    • Create Webp Replacement : Off
    • Webp For Extra Srcset : Off

Page Optimization

  • CSS Settings
    • CSS Minify : On
    • CSS Combine : On
    • CSS HTTP/2 Push : Off
    • Load CSS Asychronously : Off
    • Generate Critical CSS : Off
    • Generate Critical CSS In Background : Off
    • Inline CSS Async Lib : On
    • Font Display Optimization : Default
  • JS Settings
    • JS Minify : On
    • JS Combine : On
    • JS HTTP/2 Push : Off
    • Load JS Deferred : On
    • Load Inline JS : Default
    • Exlude JQuery : On
  • Optimization Settings
    • HTML Minify : On
    • Inline CSS Minify : On
    • Inline JS Minify : On
    • DNS Prefetch Control : Off
    • Remove Comments : On
    • Remove Query Strings : Off
    • Load Google Fonts Asynchronously : Off
    • Remove Google Fonts : Off
    • Remove WordPress Emoji : On
  • Media Settings
    • Lazy Load Images : On
    • Responsive Placeholder : On
    • LQIP Cloud Generator : Off
    • LQIP Quality : 4
    • Generate LQIP In Background : On
    • Lazy Load Iframes : On
    • Inline Lazy Load Images Library : On
  • Discussion Settings
    • Gravatar Cache : Off (On kan jika pake)
    • Gravatar Cache Cron : Off (On kan jika pake)
  • Databse : Biarkan default
  • Crawler : Biarkan difault, kecuali Anda bener-benar tau yang dilakukan

Databse

Biarkan default

Crawler

Biarkan difault, kecuali Anda bener-benar tau yang dilakukan.

Toolbox

Biarkan difault, kecuali Anda bener-benar tau yang dilakukan.

Note :

Jika terjadi crash pada blog atau website menjadi tanggung jawab Anda. Atau error yang muncul setelah mengikuti tutorial ini. Lakukan ini dengan hati-hati.

Sampai disini dulu panduang lengkap cara konfigurasi plugin LiteSpeed Cache. Semoga dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar dibawah ini.

Wajib baca :

Membutuhkan jasa mempercepat loading blog WordPress, jasa perbaikan blog dan pembuatan blog murah bisa menghubungi saya melalui halaman kontak atau facebook.



Related Post :



Related Post :


Avatar of A Adi Putra

Saya sudah menggunakan WordPress mulai tahun 2013 dan menjadi Speed Optimizer sejak tahun 2019 lalu . Sedang mendalami teknik optimasi server dan website supaya mendapatkan hasil optimasi yang maksimal.

6 pemikiran pada “Panduan Cara Setting Plugin LiteSpeed Cache”

Tinggalkan komentar